JAKARTA, koranmetro.com – Dunia terkejut dengan serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh Israel terhadap Damaskus, ibu kota Suriah. Serangan ini mengakibatkan kehancuran parah di pusat kota yang telah menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Suriah. Pemboman yang terjadi menyebabkan banyak korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah penuh dengan konflik.
1. Kronologi Serangan dan Kerusakan yang Ditinggalkan
Pada pagi hari, pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara terhadap sejumlah target di Damaskus, termasuk markas-markas militer Suriah dan fasilitas penting yang diduga terkait dengan kekuatan militer Iran di wilayah tersebut. Serangan ini terjadi di tengah ketegangan regional yang semakin memuncak, di mana Suriah menjadi pusat pertarungan geopolitik antara negara-negara besar dan aktor-aktor regional.
Serangan ini menargetkan beberapa bangunan vital, termasuk pangkalan militer, gudang senjata, dan fasilitas penyimpanan amunisi. Hasilnya, sebagian besar kawasan di Damaskus mengalami kerusakan parah, dengan bangunan yang hancur, infrastruktur yang rusak, dan kebakaran yang melanda beberapa bagian kota. Juga tercatat, beberapa rumah warga dan fasilitas publik ikut terimbas akibat ledakan yang terjadi.
- Korban Jiwa dan Luka-luka: Saat ini, laporan awal mencatat lebih dari 200 orang tewas, dengan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Kebanyakan korban adalah warga sipil yang tinggal di area yang terkena dampak serangan. Banyaknya korban ini menunjukkan betapa beratnya dampak dari serangan tersebut.
2. Motif di Balik Serangan Israel
Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan di balik serangan ini, tetapi banyak analis memperkirakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk menghancurkan infrastruktur militer yang digunakan oleh pasukan Iran dan kelompok-kelompok militan yang didukung oleh Iran di Suriah. Selama bertahun-tahun, Israel telah memperingatkan tentang pengaruh Iran yang terus berkembang di Suriah dan berusaha mengurangi potensi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh kehadiran militer Iran di negara tersebut.
Selain itu, Israel juga memandang Suriah sebagai negara yang mendukung kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Hezbollah dan militan lainnya yang beroperasi di perbatasan Israel. Meskipun Suriah menyangkal terlibat dalam serangan langsung terhadap Israel, kehadiran kelompok-kelompok tersebut di wilayah Suriah menjadi alasan bagi Israel untuk melancarkan serangan preventif.
3. Dampak Kemanusiaan di Damaskus dan Suriah
Serangan ini menambah beban kemanusiaan di Suriah yang telah terperosok dalam perang saudara selama lebih dari satu dekade. Ratusan ribu orang telah kehilangan tempat tinggal akibat perang yang berkepanjangan, dan serangan terbaru ini hanya memperburuk kondisi tersebut. Infrastruktur yang rusak membuat kehidupan sehari-hari semakin sulit, dengan banyaknya fasilitas medis yang hancur, serta kekurangan pasokan makanan dan air bersih.
-
Penderitaan Warga Sipil: Banyak keluarga kehilangan orang-orang terkasih, rumah mereka hancur, dan sebagian besar harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah reruntuhan. Penyediaan bantuan kemanusiaan menjadi semakin sulit karena sebagian besar jalur distribusi bantuan terhambat akibat kerusakan infrastruktur dan ketidakstabilan yang semakin meningkat.
-
Pengungsian Warga: Ratusan keluarga terpaksa mengungsi dari pusat kota Damaskus menuju area yang lebih aman di luar ibu kota. Namun, tidak banyak tempat yang dapat menampung pengungsi yang terus bertambah.
4. Reaksi Internasional terhadap Serangan
Serangan Israel terhadap Damaskus memicu kecaman dari berbagai negara dan organisasi internasional. Beberapa negara besar, seperti Rusia dan China, mengutuk tindakan militer Israel sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara Suriah dan prinsip-prinsip hukum internasional. Rusia, yang selama ini memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Suriah, menyerukan agar Israel menghentikan serangan-serangan semacam itu dan menghormati kedaulatan Suriah.
Di sisi lain, negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, menunjukkan dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman yang mereka anggap nyata, meskipun tetap menekankan pentingnya meminimalkan korban jiwa dan menghormati hukum internasional.
Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penyelidikan internasional terkait serangan ini dan mengutuk serangan yang menyebabkan banyak korban jiwa, terutama di kalangan warga sipil. PBB juga memperingatkan bahwa ketegangan ini dapat semakin memburuk dan menambah kompleksitas situasi yang sudah genting di Timur Tengah.
5. Peluang untuk Perdamaian yang Semakin Tipis
Serangan ini kembali menggambarkan betapa rapuhnya perdamaian di Suriah dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. Meskipun upaya diplomatik terus dilakukan oleh berbagai negara dan organisasi internasional untuk meredakan ketegangan, serangan ini membuktikan bahwa konflik geopolitik masih menjadi ancaman besar bagi stabilitas kawasan.
Dengan semakin banyaknya kekuatan asing yang terlibat dalam konflik Suriah, baik dalam bentuk militer, ekonomi, atau dukungan politik, peluang untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan semakin tipis. Kejadian ini menegaskan bahwa perdamaian di Suriah dan kawasan Timur Tengah masih jauh dari tercapai, dan jalan menuju solusi damai semakin sulit ditempuh.
Kehancuran Damaskus akibat dibombardir Israel adalah sebuah tragedi yang menambah penderitaan rakyat Suriah yang sudah lama dilanda perang. Serangan ini menambah ketegangan di kawasan yang telah terbelah akibat konflik-konflik yang kompleks dan penuh intrik geopolitik. Masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk mendorong upaya perdamaian yang lebih kuat dan menekan tindakan-tindakan yang hanya akan memperburuk situasi yang sudah mengerikan ini.