Menghadapi Ancaman Rusia, Prancis Siapkan Mobilisasi Warga karena Ketidakandalan AS

- Jurnalis

Minggu, 16 Maret 2025 - 15:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dengan situasi yang berkembang, pemerintah Prancis terus berkoordinasi dengan negara-negara Eropa lainnya untuk memastikan kesiapan bersama dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang muncul.

Dengan situasi yang berkembang, pemerintah Prancis terus berkoordinasi dengan negara-negara Eropa lainnya untuk memastikan kesiapan bersama dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang muncul.

JAKARTA, koranmetro.com – Pemerintah Prancis tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi potensi ancaman dari Rusia. Langkah ini mencakup rencana mobilisasi warga dan peningkatan anggaran pertahanan, terutama di tengah ketidakpastian mengenai komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan Eropa.

Presiden Emmanuel Macron dalam pidatonya baru-baru ini menekankan bahwa Rusia menimbulkan ancaman langsung bagi Prancis dan Uni Eropa. Ia juga mengingatkan bahwa Eropa harus siap menghadapi kemungkinan Amerika Serikat tidak akan selalu berada di pihak Eropa dalam situasi konflik.

Baca Juga :  Houthi Serang Kapal Induk AS Dua Kali dalam 24 Jam sebagai Respons terhadap Trump

Sebagai tanggapan, Macron mengusulkan peningkatan anggaran pertahanan dan memperkuat kapasitas militer nasional. Ia juga mempertimbangkan untuk memperluas perlindungan senjata nuklir Prancis kepada sekutu-sekutunya di Eropa, sebuah langkah yang dianggap penting dalam menjaga stabilitas regional.

Langkah-langkah ini diambil di tengah ketidakpastian geopolitik global dan perubahan kebijakan di Washington yang mengindikasikan pendekatan baru terhadap Moskow. Prancis berupaya memastikan bahwa Eropa memiliki kemampuan pertahanan yang mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung pada dukungan eksternal.

Baca Juga :  USAID Dibubarkan, Pekerja Diberi Waktu 15 Menit Kemasi Barang

Selain itu, Prancis menawarkan akses intelijen kepada Ukraina untuk menggantikan peran Amerika Serikat yang menangguhkan akses tersebut. Langkah ini menunjukkan komitmen Prancis dalam mendukung sekutu-sekutunya dan menjaga stabilitas di kawasan Eropa Timur.

Dengan situasi yang berkembang, pemerintah Prancis terus berkoordinasi dengan negara-negara Eropa lainnya untuk memastikan kesiapan bersama dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang muncul.

Berita Terkait

Insiden Ledakan di Laut Hitam, Dua Tanker Minyak Terbakar Diduga Karena Ranjau, Ancaman Perang Ukraina Masih Mengintai
Tragedi Dua Bayi di NICU India, Dugaan Gigitan Tikus Picu Tuduhan Kelalaian Rumah Sakit
Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza
Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi
Tragedi Jembatan Hongqi, Ambruknya Infrastruktur Baru China akibat Longsor di Sichuan
Demokrasi Sejati, Pelajaran dari Kemenangan Zohran Mamdani di Pemilu Wali Kota New York
Krisis Diplomatik, Peru Putus Hubungan dengan Meksiko, Latar Belakang Tuduhan Asilum Mantan PM
Tragedi “Perang Kota” di Rio, Kronologi Mega Penggerebekan Polisi yang Ceplok 132 Nyawa Lawan Geng Narkoba Comando Vermelho
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 29 November 2025 - 11:25 WIB

Insiden Ledakan di Laut Hitam, Dua Tanker Minyak Terbakar Diduga Karena Ranjau, Ancaman Perang Ukraina Masih Mengintai

Minggu, 23 November 2025 - 11:35 WIB

Tragedi Dua Bayi di NICU India, Dugaan Gigitan Tikus Picu Tuduhan Kelalaian Rumah Sakit

Selasa, 18 November 2025 - 11:43 WIB

Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza

Minggu, 16 November 2025 - 11:18 WIB

Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi

Rabu, 12 November 2025 - 13:50 WIB

Tragedi Jembatan Hongqi, Ambruknya Infrastruktur Baru China akibat Longsor di Sichuan

Berita Terbaru