JAKARTA, koranmetro.com – Sebanyak 84 kepala daerah tercatat mengikuti retret gelombang kedua yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan lembaga pembinaan kepemimpinan nasional. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari gelombang pertama yang telah sukses dilaksanakan beberapa waktu lalu, sebagai bagian dari upaya memperkuat integritas, visi kebangsaan, dan etika kepemimpinan pejabat publik.
Retret ini diselenggarakan di sebuah pusat pelatihan terpadu yang berlokasi di kawasan pegunungan sejuk, memberikan suasana kondusif untuk refleksi diri dan pematangan visi. Selama beberapa hari, para peserta menjalani sesi pembekalan bertema kepemimpinan transformatif, pelayanan publik yang berintegritas, serta nilai-nilai kebangsaan dan anti korupsi.
Menurut pernyataan resmi dari pihak penyelenggara, gelombang kedua ini melibatkan kepala daerah dari berbagai tingkatan, termasuk bupati, wali kota, serta wakil kepala daerah dari sejumlah provinsi di Indonesia. Mereka diseleksi berdasarkan kesiapan administratif dan jadwal pemerintahan daerah masing-masing agar tidak mengganggu pelayanan publik.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan biasa. “Ini adalah ruang kontemplasi dan penyelarasan, agar para pemimpin daerah tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja dengan hati dan integritas,” tegasnya.
Retret ini mendapat tanggapan positif dari peserta. Banyak yang mengapresiasi format kegiatan yang membebaskan mereka dari rutinitas birokrasi untuk sejenak merenungi tanggung jawab besar sebagai pelayan masyarakat. Beberapa kepala daerah bahkan mengusulkan agar program semacam ini dilakukan secara berkala sebagai bagian dari penguatan etika jabatan.
Dengan total 84 peserta, retret gelombang kedua ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam memperkuat moralitas kepemimpinan di tingkat lokal, sekaligus mendorong terciptanya pemerintahan daerah yang lebih bersih, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan.