Filipina-AS Latihan Perang Besar-besaran di Laut China Selatan

- Jurnalis

Senin, 21 April 2025 - 16:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Militer Filipina dan Amerika Serikat menggelar latihan perang gabungan terbesar mereka sepanjang sejarah kerja sama bilateral di kawasan strategis Laut China Selatan.

Militer Filipina dan Amerika Serikat menggelar latihan perang gabungan terbesar mereka sepanjang sejarah kerja sama bilateral di kawasan strategis Laut China Selatan.

JAKARTA, koranmetro.com – Militer Filipina dan Amerika Serikat menggelar latihan perang gabungan terbesar mereka sepanjang sejarah kerja sama bilateral di kawasan strategis Laut China Selatan. Latihan ini bukan hanya menunjukkan peningkatan kapabilitas militer kedua negara, tetapi juga menjadi sinyal kuat terhadap dinamika geopolitik yang semakin tegang di wilayah tersebut. Ribuan tentara dari kedua negara dikerahkan dalam latihan yang melibatkan simulasi pertempuran laut, pertahanan udara, dan pendaratan amfibi di beberapa titik strategis perairan barat Filipina.

Latihan militer yang dinamai “Balikatan” ini menyoroti kekuatan kerja sama pertahanan dalam menghadapi potensi ancaman regional, terutama terkait klaim sepihak Tiongkok atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Aktivitas militer ini mencerminkan kekhawatiran bersama akan kebebasan navigasi dan perlindungan jalur perdagangan internasional yang vital. Filipina, sebagai salah satu negara yang bersengketa dengan Tiongkok di wilayah tersebut, secara terbuka menyatakan bahwa latihan ini merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan keamanan maritim nasional.

Baca Juga :  Pilu Warga Gaza Saat Pulang ke Rumah, Cuma Ada Reruntuhan dan Mayat

Amerika Serikat sendiri secara konsisten menegaskan dukungannya terhadap sekutunya di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Filipina. Keikutsertaan aset militer AS yang canggih seperti kapal induk, jet tempur F-35, serta sistem radar pertahanan modern menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga stabilitas di kawasan yang menjadi pusat perhatian dunia. Selain itu, kehadiran kapal dan pesawat pengintai dalam latihan ini juga digunakan untuk memantau aktivitas militer Tiongkok yang semakin agresif di wilayah sekitar.

Sementara itu, pemerintah Tiongkok menyatakan keprihatinan dan menilai bahwa latihan tersebut memperkeruh situasi di Laut China Selatan. Mereka menuduh pihak-pihak luar turut campur dalam masalah regional dan memperbesar risiko konflik. Namun, baik Filipina maupun AS menegaskan bahwa latihan ini bersifat defensif dan bertujuan untuk memperkuat interoperabilitas serta kesiapan menghadapi bencana atau ancaman keamanan.

Baca Juga :  Tolak Banding, Pengadilan Kembali Tegaskan Hukuman Mati untuk 'Crazy Rich' Vietnam

Keterlibatan masyarakat lokal juga menjadi bagian penting dalam latihan Balikatan ini. Beberapa kegiatan kemanusiaan seperti pembangunan infrastruktur dan layanan medis turut dilaksanakan di wilayah-wilayah pesisir sebagai bentuk dari kerja sama sipil-militer. Hal ini menunjukkan bahwa latihan militer tidak hanya fokus pada kekuatan tempur, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarnegara.

Dengan berlangsungnya latihan besar-besaran ini, Filipina dan Amerika Serikat mengirim pesan jelas bahwa kemitraan strategis mereka tetap solid dan siap merespons tantangan geopolitik yang terus berkembang. Laut China Selatan, yang menjadi titik panas perebutan klaim wilayah dan lalu lintas maritim internasional, semakin menunjukkan peran sentralnya dalam percaturan politik dan keamanan global.

Berita Terkait

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja, Konflik Perbatasan Pasca-Baku Tembak
China Dianggap Untung dari Konflik India-Pakistan, Ini Analisis Pakar
Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru
PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan
Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang
Israel Blokir Pasokan Bantuan, Kelaparan Makin Meluas di Gaza
Jika Menang Pemilu, Koalisi Partai Islam Bangladesh Siap Terapkan Syariat
Bentrok Sektarian Pecah di Suriah hingga Libatkan Israel, Apa yang Terjadi?
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:12 WIB

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja, Konflik Perbatasan Pasca-Baku Tembak

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:11 WIB

China Dianggap Untung dari Konflik India-Pakistan, Ini Analisis Pakar

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:40 WIB

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:33 WIB

PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan

Selasa, 6 Mei 2025 - 21:52 WIB

Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang

Berita Terbaru

Memasuki tahun 2025, lanskap bisnis di Indonesia mengalami transformasi signifikan, didorong oleh kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen.

BISNIS

Inovasi Bisnis 2025, Peluang dan Tantangan di Era Digital

Senin, 2 Jun 2025 - 20:35 WIB

Framework Laptop adalah perangkat inovatif yang dirancang untuk memberikan kebebasan kepada pengguna dalam merakit, memperbaiki, dan meningkatkan komponen laptop mereka sendiri.

Gadget

Framework Laptop, Revolusi Modular dalam Dunia Komputasi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 20:33 WIB