Gejolak Global, AS Hancurkan Kapal Perang di Latihan Multinasional, Sementara Kluivert Dipecat PSSI oleh Media Belanda

- Jurnalis

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dunia kembali diramaikan oleh dua berita besar yang mencuri perhatian global. Di satu sisi, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) memukau dunia dengan demonstrasi kekuatan militer melalui penenggelaman kapal perang dalam latihan bersama internasional,

Dunia kembali diramaikan oleh dua berita besar yang mencuri perhatian global. Di satu sisi, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) memukau dunia dengan demonstrasi kekuatan militer melalui penenggelaman kapal perang dalam latihan bersama internasional,

JAKARTA, koranmetro.com – Dunia kembali diramaikan oleh dua berita besar yang mencuri perhatian global. Di satu sisi, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) memukau dunia dengan demonstrasi kekuatan militer melalui penenggelaman kapal perang dalam latihan bersama internasional, sementara di sisi lain, mantan bintang sepak bola Belanda Patrick Kluivert resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia, dengan sorotan tajam dari media tanah airnya. Kedua peristiwa ini, meski berasal dari domain yang berbeda, mencerminkan dinamika ketegangan geopolitik dan tekanan tinggi dalam dunia olahraga.

Demonstrasi Kekuatan AS: Kapal Perang Jadi Target Latihan UNITAS 2025

Dalam sebuah aksi yang viral di media sosial dan saluran berita internasional, Angkatan Laut AS baru-baru ini menenggelamkan sebuah kapal perang tua dalam latihan militer bernama Exercise UNITAS 2025. Peristiwa ini terjadi di Samudra Atlantik sekitar 200 mil dari pantai Carolina Utara, Amerika Serikat, sebagai bagian dari simulasi Sinking Exercise (SINKEX) yang melibatkan ribuan personel dari 25 negara.

Video dramatis yang dirilis oleh U.S. Naval Forces Southern Command menunjukkan helikopter MH-60R dan MH-60S dari kapal perusak USS Thomas Hudner serta kapal angkut amfibi USS Arlington melakukan serangan presisi. Targetnya diduga adalah mantan fregat USS Simpson, sebuah kapal usang yang ditarik dari fasilitas pemeliharaan di Philadelphia pada akhir September lalu. Asap hitam mengepul tebal saat rudal dan senjata berat menghantam badan kapal, menandai akhir dari sebuah era bagi kapal yang pernah berlayar di era Perang Dingin.

Latihan UNITAS, yang berlangsung dari 15 September hingga 6 Oktober 2025, bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antar angkatan laut mitra. Rear Admiral Carlos Sardiello, komandan U.S. Naval Forces Southern Command, menekankan bahwa simulasi ini krusial untuk membangun kepercayaan diri dalam penggunaan senjata dan sistem pertahanan. “Upaya gabungan kami sebagai layanan maritim sangat penting untuk menjaga lautan bebas dan terbuka,” katanya dalam rilis resmi.

Baca Juga :  Bos Pinjol Kabur Usai Perusahaan Bangkrut, OJK Beri Peringatan Keras

Peristiwa ini bukan yang pertama kalinya AS melakukan SINKEX, tetapi timing-nya menarik perhatian di tengah ketegangan global. Hanya beberapa bulan sebelumnya, pada Maret 2025, laporan menyebutkan AS menenggelamkan kapal pengintai Iran Zagros di Laut Merah sebagai respons terhadap serangan Houthi terhadap kapal perang AS. Selain itu, pada September 2025, AS juga menghancurkan kapal obor narkoba Venezuela di perairan Karibia, menewaskan 11 orang, sebagai bagian dari kampanye anti-kartel di bawah arahan Presiden Donald Trump. Aksi ini memicu perdebatan tentang etika militer dan dampak lingkungan, meski militer AS menegaskan bahwa kapal target telah dibersihkan untuk menghindari polusi laut.

Di kalangan analis militer, demonstrasi ini dilihat sebagai pesan tegas kepada rival seperti China, terutama setelah simulasi PLA (People’s Liberation Army) China mengklaim mampu menenggelamkan kapal perusak AS Ticonderoga dengan rudal Fire Dragon 480 pada Juni 2024. Sementara itu, pada Mei 2025, sebuah kapal perang bekas AS tenggelam secara tak terduga saat ditarik menuju latihan Balikatan di Filipina, menambah narasi tentang kerentanan aset militer tua.

Media Belanda Soroti Pemecatan Kluivert: Ekspektasi Terlalu Tinggi di Tanah Garuda

Sementara dunia militer bergemuruh, dunia sepak bola Asia Tenggara dirundung kekecewaan. Patrick Kluivert, mantan penyerang legendaris Barcelona dan Timnas Belanda, resmi diberhentikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 16 Oktober 2025, setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Keputusan ini, yang diumumkan melalui mutual termination, juga melibatkan seluruh staf kepelatihan asal Belanda, termasuk asisten seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

Kluivert, yang ditunjuk sebagai pelatih kepala pada Januari 2025, diharapkan membawa angin segar dengan memanfaatkan pemain naturalisasi keturunan Belanda. Namun, kegagalan di putaran keempat Kualifikasi Zona Asia Grup B—termasuk kekalahan 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak—membuat skuad Garuda finis di posisi ketiga tanpa poin. PSSI menyampaikan apresiasi atas dedikasi Kluivert selama hampir 12 bulan, tapi tekanan dari media dan suporter terlalu besar untuk diabaikan.

Baca Juga :  Banjir Bandang Terjang Jepang, 6 Orang Tewas dan 7 Masih Hilang

Media Belanda langsung ramai membahas perpisahan ini. De Telegraaf menyebut Kluivert sebagai “korban ekspektasi terlalu tinggi,” menyoroti bagaimana hasil positif awal—seperti kemenangan atas Bahrain—membangun harapan berlebih di Indonesia. Sementara itu, Voetbalzone menekankan bahwa PSSI awalnya ingin melanjutkan kontrak, tapi gelombang kritik memaksa keputusan segera. Voetbal Primeur bahkan membongkar fakta bahwa seluruh tim Belanda di level U-23 dan U-20 juga terdampak, dengan pelatih seperti Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen ikut angkat kaki.

Kolumnis Valentijn Driessen dari De Telegraaf lebih keras, menyebut Kluivert dan stafnya “tak layak” meski lawan Indonesia dianggap lebih lemah. “Pemain keturunan Belanda dari liga Eropa seharusnya bisa lebih baik, tapi penampilan tetap buruk,” tulisnya. Namun, tak semuanya negatif; De Telegraaf juga menyoroti warisan positif Kluivert, seperti peningkatan disiplin taktik dan integrasi pemain muda, yang bisa jadi fondasi untuk pelatih baru.

Kluivert sendiri, yang langsung pulang ke Belanda usai kekalahan terakhir, menyatakan kesiapannya bertanggung jawab. “Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas hasil ini. Kekalahan ini pahit, tapi impian Indonesia ke Piala Dunia adalah pengingat betapa besar potensinya,” tulisnya di Instagram pada 13 Oktober 2025. Media Belanda seperti Voetbal International memuji sikap profesionalnya, dengan judul “Kluivert Meninggalkan Indonesia” yang menandai akhir dari petualangan singkat tapi intens.

Refleksi: Dari Lautan ke Lapangan Hijau

Kedua berita ini, meski kontras, menggambarkan bagaimana kekuatan dan kegagalan bisa menjadi sorotan global dalam hitungan hari. Demonstrasi militer AS di UNITAS 2025 memperkuat citra superpower yang tak tergoyahkan, sementara kisah Kluivert mengingatkan bahwa di sepak bola, ekspektasi nasional bisa lebih kejam daripada kekalahan di lapangan. Saat dunia menatap Piala Dunia 2026 dan ketegangan geopolitik yang terus membara, kedua peristiwa ini menjadi pengingat akan ambisi yang tak kenal lelah—dan konsekuensinya.

Berita Terkait

Perbatasan Afghanistan-Pakistan Ditutup Usai Militer Baku Tembak
Perjanjian Pukpuk, Aliansi Pertahanan Baru Australia-Papua Nugini untuk Keamanan Pasifik
Kontroversi Global, Ancaman Trump Penjara Pejabat Lokal AS hingga Bom Militer Myanmar di Acara Buddha
Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza
Trump Desak Israel Hentikan Pemboman Gaza, Yakin Hamas Siap Capai Perdamaian Abadi
Pasukan Israel Hentikan Flotilla Bantuan Gaza, Aktivis Greta Thunberg Ditahan di Perairan Internasional
Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas
RS Bali Klarifikasi Isu Hilangnya Jantung dari Jenazah Turis Australia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:52 WIB

Gejolak Global, AS Hancurkan Kapal Perang di Latihan Multinasional, Sementara Kluivert Dipecat PSSI oleh Media Belanda

Minggu, 12 Oktober 2025 - 17:50 WIB

Perbatasan Afghanistan-Pakistan Ditutup Usai Militer Baku Tembak

Minggu, 12 Oktober 2025 - 13:41 WIB

Perjanjian Pukpuk, Aliansi Pertahanan Baru Australia-Papua Nugini untuk Keamanan Pasifik

Jumat, 10 Oktober 2025 - 13:05 WIB

Kontroversi Global, Ancaman Trump Penjara Pejabat Lokal AS hingga Bom Militer Myanmar di Acara Buddha

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:40 WIB

Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza

Berita Terbaru

Bubur ase adalah salah satu kuliner tradisional Betawi yang kini semakin langka dan sulit ditemukan.

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Bubur Ase, Kuliner Legendaris Betawi yang Hampir Punah

Rabu, 15 Okt 2025 - 18:09 WIB