Gelombang Demo Protes Penangkapan Wali Kota Istanbul Meluas

- Jurnalis

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gelombang demonstrasi besar-besaran melanda Turki menyusul penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang dianggap sebagai rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Gelombang demonstrasi besar-besaran melanda Turki menyusul penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang dianggap sebagai rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.

JAKARTA, koranmetro.com – Gelombang demonstrasi besar-besaran melanda Turki menyusul penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang dianggap sebagai rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan. Protes yang bermula di Istanbul kini menyebar ke berbagai kota seperti Ankara dan Izmir, dengan ribuan warga turun ke jalan menuntut pembebasan Imamoglu. Penangkapan ini, yang terjadi pada 19 Maret 2025, terkait dugaan korupsi dan hubungan dengan kelompok teroris, memicu tuduhan bahwa langkah tersebut bermotif politik menjelang pemilu presiden 2028.

Aksi protes di Istanbul berpusat di sekitar Balai Kota dan markas polisi, di mana bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan tak terhindarkan. Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa, sementara pihak berwenang melaporkan penahanan 343 demonstran di seluruh Turki hingga 22 Maret. Ketua Partai Rakyat Republik (CHP), Ozgur Ozel, menyebut penangkapan ini sebagai “kudeta politik” oleh Erdogan untuk menyingkirkan lawan potensial.

Baca Juga :  Kereta Api Saudi Tampung 1,87 Juta Penumpang selama Musim Haji

Imamoglu, yang dikenal sebagai tokoh oposisi karismatik, telah lama menjadi target tekanan hukum. Pada 2022, ia sempat dilarang berpolitik atas tuduhan menghina komisi pemilu, meski putusan itu masih dalam banding. Kini, penahanannya memicu kekhawatiran bahwa Turki semakin bergeser ke arah otoritarianisme. Pemerintah membantah tuduhan tersebut, menyebut proses hukum berjalan sesuai bukti.

Baca Juga :  Jejak Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang Digulingkan Pemberontak

Di tengah eskalasi, akses ke pengadilan dan stasiun metro di Istanbul ditutup, sementara larangan demonstrasi diberlakukan selama empat hari. Namun, hal ini tak menyurutkan semangat warga. Media sosial diramaikan dengan tagar solidaritas untuk Imamoglu, sementara banyak pihak internasional mengkritik tindakan keras Turki terhadap oposisi. Situasi ini menambah ketegangan politik di negara tersebut, dengan potensi dampak jangka panjang terhadap stabilitas demokrasi Turki. Warga berharap tekanan publik dapat memaksa pemerintah mempertimbangkan kembali langkahnya sebelum konflik semakin memburuk.

Berita Terkait

Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza
Trump Desak Israel Hentikan Pemboman Gaza, Yakin Hamas Siap Capai Perdamaian Abadi
Pasukan Israel Hentikan Flotilla Bantuan Gaza, Aktivis Greta Thunberg Ditahan di Perairan Internasional
Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas
RS Bali Klarifikasi Isu Hilangnya Jantung dari Jenazah Turis Australia
Gelombang Kemarahan Gen Z Peru, Bentrokan Brutal dengan Polisi di Lima
Rusia-Belarus Latihan Simulasi Serangan Nuklir, Negara NATO Panik
Ribuan Warga Turki Unjuk Rasa Desak Erdogan Mundur, Ada Apa?
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:40 WIB

Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Trump Desak Israel Hentikan Pemboman Gaza, Yakin Hamas Siap Capai Perdamaian Abadi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Pasukan Israel Hentikan Flotilla Bantuan Gaza, Aktivis Greta Thunberg Ditahan di Perairan Internasional

Jumat, 26 September 2025 - 17:42 WIB

Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas

Kamis, 25 September 2025 - 12:16 WIB

RS Bali Klarifikasi Isu Hilangnya Jantung dari Jenazah Turis Australia

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Festival Jazz Pantai Selat Panjang, Kolaborasi Musik dan Alam Pesisir

Rabu, 8 Okt 2025 - 16:36 WIB