JAKARTA, koranmetro.com – Israel memanggil Duta Besar Vatikan untuk menyampaikan protes setelah Paus Fransiskus mengeluarkan komentar yang dianggap kontroversial mengenai situasi di Gaza. Kejadian ini terjadi beberapa hari setelah pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut mengkritik tindakan Israel dalam perang dengan kelompok militan Hamas, yang berlarut-larut sejak Oktober 2023.
Dalam pidatonya pada perayaan Natal, Paus Fransiskus kembali menyoroti penderitaan warga sipil di Gaza, mengutuk kekerasan dan menyatakan bahwa korban yang jatuh terutama adalah masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik tersebut. Paus mengingatkan akan perlunya mengutamakan kemanusiaan dan menghentikan kekerasan yang berlanjut, dengan menyerukan perdamaian segera.
Komentar tersebut memicu respons keras dari Israel. Kementerian Luar Negeri Israel mengecam Paus Fransiskus dan menilai pernyataannya tidak mencerminkan kenyataan di lapangan. “Kami sangat kecewa dengan komentar Paus yang tidak adil terhadap Israel dan yang justru lebih banyak memberikan dukungan terhadap Hamas, kelompok teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan warga Israel,” ujar pernyataan resmi dari Israel.
Sebagai respons terhadap pernyataan Paus, Israel mengundang Duta Besar Vatikan, Andrea Pacini, untuk menyampaikan penjelasan resmi. Duta Besar Vatikan di Tel Aviv bertemu dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Israel, di mana ketegangan kedua pihak semakin jelas. Sumber dari pihak Israel mengungkapkan bahwa meskipun Vatikan mendukung upaya perdamaian, tetapi mereka merasa perlu menekankan bahwa komentarnya harus lebih seimbang dan memperhitungkan tindakan Hamas yang telah memicu eskalasi konflik.
Vatikan, sementara itu, menyatakan bahwa Paus Fransiskus berkomitmen pada perdamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat, termasuk Israel dan Palestina. Vatikan juga menekankan bahwa Paus tidak pernah berniat untuk mengabaikan hak Israel untuk membela diri, namun ia tetap mengutuk kekerasan yang menimpa warga sipil tak berdosa di Gaza.
Sementara itu, situasi di Gaza terus memburuk dengan adanya serangan udara Israel yang semakin intensif, sementara kelompok militan Hamas terus meluncurkan roket ke wilayah Israel. Konflik ini telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan penghancuran infrastruktur yang parah di kedua belah pihak.
Tindakan Israel memanggil Duta Besar Vatikan menandai ketegangan yang semakin meningkat antara kedua pihak, dengan hubungan diplomatik yang kerap kali diuji oleh komentar Paus terkait konflik Israel-Palestina. Konflik ini tetap menjadi salah satu permasalahan global yang paling rumit dan mempengaruhi hubungan internasional di berbagai tingkat.
Sementara dunia terus berharap agar kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan permusuhan dan mencapai perdamaian, situasi ini masih memunculkan ketegangan yang melibatkan berbagai negara dan pemimpin dunia.