Kisah Haru: Pelajar Blitar Minta Bantuan Polisi untuk Les, Ternyata Terpaksa Putus Sekolah

- Jurnalis

Senin, 14 Oktober 2024 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Esa Tengah Bersama Kakek dan Anggota Satlantas Polres Blitar Kota

Esa Tengah Bersama Kakek dan Anggota Satlantas Polres Blitar Kota

JAKARTA, koranmetro.com – Sebuah kisah haru datang dari Blitar, di mana seorang pelajar berusia 16 tahun bernama Esa menjadi viral setelah mengirim pesan kepada polisi meminta bantuan untuk diantar ke tempat les. Namun, di balik permintaan tersebut, terdapat cerita pilu yang menyentuh hati banyak orang.Esa mengaku merasa bingung dan kehilangan arah setelah ditinggal oleh ayahnya yang meninggal dunia. Ibunya, yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, tidak pernah memberikan kabar sejak Esa masih kecil.

Dalam situasi yang sulit ini, Esa terpaksa putus sekolah karena tidak memiliki dukungan dan merasa terasing.Kejadian ini bermula ketika Esa merasa kesepian dan ingin melanjutkan pendidikannya meskipun dalam keadaan yang tidak mendukung. Ia mengirim pesan langsung kepada anggota Satlantas Polres Blitar Kota, meminta mereka untuk menjemputnya dan mengantarnya ke tempat les. Pesan tersebut tidak hanya menunjukkan keinginannya untuk belajar, tetapi juga menggambarkan rasa putus asa yang dialaminya.

Baca Juga :  Jokowi Tugaskan BPDPKS Replanting serta Kakao dan Kelapa

Setelah menerima pesan tersebut, polisi segera merespons dan menjemput Esa di depan SMAN 3 Kota Blitar. Video saat Esa dijemput oleh polisi pun viral di media sosial, menarik perhatian banyak orang yang merasa terharu dengan kisahnya. Banyak yang memberikan dukungan dan harapan agar Esa dapat melanjutkan pendidikannya di masa depan.

Baca Juga :  Dipulangkan ke Filipina, Mary Jane Sampaikan Rasa Syukur kepada Prabowo dan Yusril"

Kisah Esa menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi oleh banyak anak muda di Indonesia. Terutama mereka yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung. Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap kondisi anak-anak yang membutuhkan bantuan, serta memberikan dukungan agar mereka dapat meraih cita-cita meskipun dalam situasi yang sulit.Esa kini menjadi simbol harapan bagi banyak orang, menunjukkan bahwa meskipun hidup menghadirkan berbagai rintangan, semangat untuk belajar dan berjuang tidak boleh padam.

Berita Terkait

Bupati Pangandaran Tunda Keputusan, Menunggu Arahan Partai di Yogyakarta
Mendagri Peringatkan Kepala Daerah, Ketidakhadiran dalam Retreat Akan Berdampak Negatif
Pramono Anung, Peran Strategis dalam Komunikasi PDI-P dengan Kemendagri
Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu
Kepala Daerah PDIP Belum Gabung, Tapi Seragam dan Koper Sudah Standby di Akmil
Propam Sebut Anggota Polda Jateng Profesional soal Kasus Sukatani
Gubernur Lemhannas Siap Berikan Materi di Retret Kepala Daerah di Magelang
Kepastian Penyaluran Bansos, Mensos Tegaskan Efisiensi Tidak Mengganggu Honor Pendamping Sosial
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:51 WIB

Mendagri Peringatkan Kepala Daerah, Ketidakhadiran dalam Retreat Akan Berdampak Negatif

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:44 WIB

Pramono Anung, Peran Strategis dalam Komunikasi PDI-P dengan Kemendagri

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:40 WIB

Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:17 WIB

Kepala Daerah PDIP Belum Gabung, Tapi Seragam dan Koper Sudah Standby di Akmil

Sabtu, 22 Februari 2025 - 18:51 WIB

Propam Sebut Anggota Polda Jateng Profesional soal Kasus Sukatani

Berita Terbaru