Konflik Berlanjut, Israel Respon Serangan Roket Hizbullah dengan Serangan Udara di Lebanon Selatan

- Jurnalis

Selasa, 3 Desember 2024 - 20:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah serangkaian insiden yang melibatkan Israel dan kelompok militan Hizbullah.

Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah serangkaian insiden yang melibatkan Israel dan kelompok militan Hizbullah.

JAKARTA, koranmetro.com – Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah serangkaian insiden yang melibatkan Israel dan kelompok militan Hizbullah. Pada akhir minggu lalu, Hizbullah meluncurkan serangan roket ke wilayah utara Israel, yang memicu respons militer dari Israel dalam bentuk serangan udara di Lebanon Selatan. Insiden ini menyoroti dinamika kompleks dan berkelanjutan yang mempengaruhi stabilitas kawasan.

1. Latar Belakang Konflik

Konflik antara Israel dan Hizbullah telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan berbagai pertempuran dan insiden bersenjata yang sering terjadi di perbatasan. Hizbullah, yang merupakan kelompok militan berbasis di Lebanon, dianggap sebagai salah satu ancaman utama oleh Israel. Ketegangan antara kedua pihak sering kali dipicu oleh serangan balasan, provokasi, atau situasi di kawasan yang lebih luas, termasuk perkembangan politik dan militer di Suriah.

2. Serangan Roket Hizbullah

Serangan roket yang diluncurkan oleh Hizbullah ke wilayah utara Israel terjadi sebagai reaksi terhadap berbagai faktor, termasuk ketegangan yang meningkat di perbatasan dan dukungan internasional terhadap Israel. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa yang signifikan di pihak Israel, serangan ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga sipil dan memicu sirene peringatan di beberapa kota.

Baca Juga :  Akankah Presiden Yoon Korsel Mundur Secara Instan Jika Dimakzulkan!

3. Respons Israel: Serangan Udara di Lebanon Selatan

Sebagai balasan atas serangan roket tersebut, Israel melancarkan serangan udara yang ditargetkan di beberapa lokasi di Lebanon Selatan. Militer Israel mengklaim bahwa serangan ini bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer Hizbullah dan mencegah serangan lebih lanjut. Dalam serangan ini, beberapa situs yang diyakini terkait dengan Hizbullah menjadi sasaran, menimbulkan kerusakan yang signifikan.

4. Dampak dan Reaksi

Serangan udara Israel di Lebanon Selatan memicu kritik internasional dan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut. Banyak pihak menyerukan deeskalasi dan dialog untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih besar. Pemerintah Lebanon mengecam serangan tersebut, menekankan bahwa tindakan militer Israel hanya akan memperburuk situasi dan meningkatkan penderitaan warga sipil.Di sisi lain, Hizbullah berjanji untuk membalas tindakan Israel, yang menandakan bahwa siklus kekerasan ini mungkin belum berakhir. Pengamat memperingatkan bahwa jika kedua pihak tidak dapat menemukan jalan menuju penyelesaian, dampaknya akan dirasakan tidak hanya di Lebanon dan Israel, tetapi juga di seluruh kawasan.

Baca Juga :  Usai Trump-Zelensky Cekcok di Gedung Putih

Konflik antara Israel dan Hizbullah menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk mencapai perdamaian, ketegangan di kawasan Timur Tengah tetap tinggi. Serangan roket dan balasan serangan udara mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan stabilitas dan keamanan. Diperlukan upaya diplomatik yang lebih besar untuk mengurangi ketegangan dan mencari solusi jangka panjang yang dapat menguntungkan semua pihak. Sementara itu, warga sipil di kedua belah pihak terus menjadi korban dari konflik yang terus berlanjut ini.

Berita Terkait

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari
Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel
Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus
Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur
Kronologi Serangan Israel ke Permukiman Warga Sendiri
Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan dalam Peti pada Pukul 8 Malam Waktu Vatikan
Filipina-AS Latihan Perang Besar-besaran di Laut China Selatan
Tesla Tunda Peluncuran Mobil Baru Akibat Ketegangan Perang Dagang AS-China​
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 21:18 WIB

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Minggu, 27 April 2025 - 19:09 WIB

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sabtu, 26 April 2025 - 19:00 WIB

Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus

Jumat, 25 April 2025 - 19:36 WIB

Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur

Kamis, 24 April 2025 - 20:28 WIB

Kronologi Serangan Israel ke Permukiman Warga Sendiri

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Tak Selalu Negatif, 7 Tanda Tubuh Kekurangan Gula yang Perlu Diketahui

Senin, 28 Apr 2025 - 21:47 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapan untuk membuka jalur negosiasi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari.

INTERNASIONAL

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Senin, 28 Apr 2025 - 21:18 WIB

Kabar kenaikan harga iPhone 16e di Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar Apple.

Gadget

Kenaikan Harga iPhone 16e di Indonesia, Rincian Lengkap

Senin, 28 Apr 2025 - 12:33 WIB

Pada akhir April 2025, dunia internasional dihebohkan dengan pernyataan Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, yang menyatakan ketertarikannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

INTERNASIONAL

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Minggu, 27 Apr 2025 - 19:09 WIB