Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja, Konflik Perbatasan Pasca-Baku Tembak

- Jurnalis

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada Mei 2025, ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja kembali memanas setelah terjadi baku tembak yang melibatkan pasukan kedua negara.

Pada Mei 2025, ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja kembali memanas setelah terjadi baku tembak yang melibatkan pasukan kedua negara.

JAKARTA, koranmetro.com – Pada Mei 2025, ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja kembali memanas setelah terjadi baku tembak yang melibatkan pasukan kedua negara. Insiden ini terjadi di wilayah perbatasan yang telah lama menjadi sengketa, khususnya di sekitar kawasan yang kaya akan sejarah dan sumber daya. Baku tembak tersebut dilaporkan menyebabkan korban jiwa, termasuk seorang tentara Kamboja yang tewas, serta beberapa luka-luka di kedua belah pihak. Konflik ini menarik perhatian internasional karena kedua negara memiliki sejarah panjang ketegangan di wilayah perbatasan, termasuk sengketa atas kepemilikan kuil Preah Vihear yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Kronologi Baku Tembak

Menurut laporan, insiden bermula ketika patroli militer dari kedua negara saling berhadapan di zona perbatasan yang sensitif. Ketegangan meningkat hingga terjadi baku tembak singkat, yang kemudian memicu respons cepat dari kedua pemerintah. Meskipun detail pasti penyebab konflik masih belum sepenuhnya jelas, sumber-sumber menyebutkan bahwa miskomunikasi atau pelanggaran batas wilayah menjadi pemicu utama. Kedua negara saling menyalahkan atas insiden ini, dengan Thailand menyatakan pasukannya bertindak untuk mempertahankan wilayah, sementara Kamboja menyebut tindakan Thailand sebagai provokasi.

Baca Juga :  Netanyahu Tolak Izinkan Bantuan Rumah Mobil dan Alat Berat Masuk ke Gaza

Pertemuan Panglima Militer

Untuk meredakan situasi, panglima militer Thailand dan Kamboja mengadakan pertemuan darurat pada 29 Mei 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi damai. Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata sementara dan berjanji untuk meningkatkan komunikasi guna menghindari insiden serupa di masa depan. Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan senior militer dan diplomatik, menunjukkan komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas regional.

Komitmen Pemimpin Kedua Negara

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, dan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, turut menyampaikan pernyataan yang menegaskan komitmen mereka terhadap penyelesaian damai. Dalam pernyataan resmi, keduanya menekankan pentingnya hubungan bilateral yang kuat dan kerja sama untuk menjaga perdamaian di kawasan ASEAN. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk meredakan ketegangan dan membangun kepercayaan kembali di antara kedua negara.

Baca Juga :  Menlu RI Sugiono Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Bukan Berarti Relokasi

Dampak dan Harapan ke Depan

Insiden ini kembali menyoroti kompleksitas sengketa perbatasan di kawasan Asia Tenggara, di mana sejarah, budaya, dan kepentingan geopolitik sering kali bertabrakan. Meskipun pertemuan panglima militer menunjukkan langkah positif, para analis menilai bahwa diperlukan dialog jangka panjang untuk menyelesaikan akar masalah, termasuk klarifikasi batas wilayah dan peningkatan mekanisme pencegahan konflik. Komunitas internasional, termasuk ASEAN, diharapkan dapat memainkan peran sebagai mediator untuk mendukung solusi yang berkelanjutan.

Berita Terkait

Gempa Rusia Memicu Tsunami Besar, Dampak Meluas ke Jepang, Hawaii, dan Indonesia
ASEAN di Persimpangan, Menyikapi Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja
Tragedi di Sweida, Puluhan Jasad Membusuk Ditemukan di Belakang Rumah Sakit
Kebijakan tarif dagang agresif Trump Memicu Ketegangan Global
Kritik Pedas Eks PM Israel terhadap Rencana Relokasi Gaza, Ancaman Pembersihan Etnis
Momen Viral, Brigitte Macron Menolak Uluran Tangan Emmanuel di Depan Kerajaan Inggris
Kala Prabowo Nyatakan Tolak Standar Ganda saat Hadiri KTT BRICS
Elon Musk Luncurkan Partai Amerika Pasca Pengesahan RUU “Big Beautiful Bill”
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 13:06 WIB

Gempa Rusia Memicu Tsunami Besar, Dampak Meluas ke Jepang, Hawaii, dan Indonesia

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:55 WIB

ASEAN di Persimpangan, Menyikapi Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja

Rabu, 23 Juli 2025 - 14:35 WIB

Tragedi di Sweida, Puluhan Jasad Membusuk Ditemukan di Belakang Rumah Sakit

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:28 WIB

Kebijakan tarif dagang agresif Trump Memicu Ketegangan Global

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:06 WIB

Kritik Pedas Eks PM Israel terhadap Rencana Relokasi Gaza, Ancaman Pembersihan Etnis

Berita Terbaru