JAKARTA, koranmetro.com – Pada kunjungan resmi ke Inggris pada Juli 2025, Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, kembali menjadi sorotan publik setelah menolak uluran tangan suaminya, Presiden Emmanuel Macron, saat turun dari pesawat di hadapan komite penyambutan yang termasuk anggota keluarga kerajaan Inggris. Insiden ini, yang terekam kamera dan menyebar luas di media sosial, memicu berbagai spekulasi dan diskusi tentang dinamika hubungan pasangan nomor satu Prancis tersebut.
Latar Belakang Insiden
Momen ini terjadi saat Emmanuel dan Brigitte Macron tiba di Inggris untuk menghadiri acara diplomatik. Saat pintu pesawat terbuka, Emmanuel tampak mengulurkan tangan untuk membantu istrinya turun dari tangga pesawat. Namun, Brigitte, yang mengenakan busana elegan, dengan tegas menolak uluran tangan tersebut dan memilih berjalan sendiri di samping suaminya. Momen ini terjadi di depan pejabat tinggi Inggris dan perwakilan kerajaan, termasuk beberapa anggota keluarga kerajaan, yang menyambut mereka di bandara.
Insiden ini bukanlah yang pertama kali. Pada Mei 2025, Brigitte juga menjadi perbincangan global setelah video viral menunjukkan dirinya mendorong wajah Emmanuel saat turun dari pesawat di Hanoi, Vietnam. Meskipun Emmanuel mengklarifikasi bahwa momen itu hanyalah “candaan” antara suami-istri, insiden di Inggris ini kembali memicu spekulasi tentang hubungan mereka, terutama karena terjadi di panggung internasional yang penuh sorotan.
Konteks Hubungan Brigitte dan Emmanuel Macron
Brigitte Macron, yang lahir sebagai Brigitte Marie-Claude Trogneux pada 13 April 1953 di Amiens, Prancis, berasal dari keluarga pengusaha cokelat ternama, Chocolaterie Trogneux. Sebelum menjadi Ibu Negara, ia adalah guru bahasa Prancis dan Latin, di mana ia pertama kali bertemu Emmanuel Macron, yang saat itu masih berusia 15 tahun dan menjadi muridnya. Hubungan mereka, yang terpaut usia 25 tahun, telah lama menjadi topik diskusi publik, namun keduanya dikenal memiliki ikatan yang kuat meskipun kerap menghadapi kritik dan rumor.
Brigitte dikenal sebagai sosok yang protektif dan berperan besar dalam karier politik suaminya. Ia sering mendampingi Emmanuel dalam acara kenegaraan dan menjadi penasihat utamanya selama kampanye presiden pada 2017. Meski begitu, gestur seperti menolak uluran tangan atau mendorong wajah suaminya di depan umum sering diartikan sebagai momen spontan yang mencerminkan dinamika pribadi mereka.
Reaksi Publik dan Media
Video insiden di Inggris dengan cepat menyebar di platform media sosial seperti X, di mana pengguna memposting berbagai reaksi, mulai dari candaan hingga spekulasi serius. Beberapa akun menyebut momen ini sebagai “desplante” atau penolakan publik yang memalukan bagi Emmanuel, sementara yang lain melihatnya sebagai gestur kecil yang dibesar-besarkan oleh media. Seorang pengguna X bahkan mengaitkannya dengan insiden sebelumnya di Vietnam, menyinggung soal “ketakutan Emmanuel akan tamparan lain.”
Media internasional, seperti ABC Digital dan LaRealnoticia, juga melaporkan kejadian ini, menyoroti bagaimana Brigitte tampak menghindari kontak fisik dengan suaminya di depan publik. Beberapa laporan menyebut bahwa sikap Brigitte mencerminkan sifatnya yang mandiri, sementara yang lain berspekulasi tentang kemungkinan ketegangan dalam hubungan mereka. Namun, tidak ada pernyataan resmi dari Istana Élysée yang mengkonfirmasi adanya masalah serius, dan beberapa sumber dekat dengan pasangan ini menyebut gestur tersebut sebagai bagian dari interaksi santai mereka.
Analisis Bahasa Tubuh
Pakar bahasa tubuh, seperti Judi James yang dikutip oleh Daily Mail, menganalisis insiden serupa di Vietnam dan menyatakan bahwa gestur Brigitte tidak sepenuhnya mencerminkan “candaan” seperti yang diklaim Emmanuel. Dalam konteks insiden di Inggris, meskipun tidak ada analisis spesifik yang tersedia, penolakan uluran tangan dapat diartikan sebagai gestur independen atau mungkin ketidaksengajaan akibat ritme cepat acara resmi. Namun, tanpa ekspresi wajah Brigitte yang terekam jelas, sulit untuk menarik kesimpulan pasti.
Konteks Diplomatik
Kunjungan ke Inggris ini merupakan bagian dari agenda diplomatik Emmanuel Macron untuk memperkuat hubungan Prancis dengan Inggris, terutama dalam isu keamanan Eropa dan dukungan untuk Ukraina. Kehadiran keluarga kerajaan dalam penyambutan menambah bobot simbolis pada acara tersebut, membuat gestur kecil seperti penolakan tangan menjadi lebih menarik perhatian. Meski insiden ini mencuri perhatian, agenda utama kunjungan tetap berjalan lancar, dengan fokus pada diskusi bilateral dan isu global.
Sorotan Publik terhadap Brigitte Macron
Brigitte Macron telah lama menjadi figur yang menarik perhatian, baik karena peran aktifnya di sisi suami maupun karena kontroversi seputar hubungan mereka. Selain insiden seperti ini, ia juga pernah menghadapi rumor tak berdasar, seperti tuduhan transgender yang muncul pada 2021 dan dibantah keras oleh Emmanuel pada 2024. Kekayaannya yang diperkirakan mencapai $10 juta dari warisan dan investasi properti juga menjadikannya salah satu ibu negara yang mandiri secara finansial di Eropa.
Momen penolakan tangan ini, meskipun kecil, menambah daftar interaksi publik antara Brigitte dan Emmanuel yang memicu diskusi. Bagi sebagian orang, ini adalah cerminan dari sifat Brigitte yang tegas dan mandiri, sementara bagi yang lain, ini hanyalah momen spontan yang kebetulan terekam kamera. Yang jelas, hubungan mereka tetap menjadi salah satu yang paling diperbincangkan di panggung global.
Insiden penolakan uluran tangan Brigitte Macron di hadapan keluarga kerajaan Inggris mungkin hanyalah momen kecil dalam konteks hubungan mereka yang telah terjalin selama hampir dua dekade. Namun, di era media sosial, gestur sederhana seperti ini dapat dengan cepat menjadi bahan perbincangan global. Meski begitu, Brigitte dan Emmanuel terus menunjukkan kekompakan dalam tugas kenegaraan, seperti yang terlihat saat mereka tampil mesra di Jakarta setelah insiden Vietnam. Publik mungkin akan terus memperhatikan dinamika pasangan ini, baik dalam konteks politik maupun personal.