JAKARTA, koranmetro.com – Otoritas Malaysia berhasil menyelamatkan 402 anak dari sebuah panti asuhan di Negeri Selangor setelah terungkap dugaan pelecehan seksual yang melibatkan staf panti asuhan tersebut. Maluku4d Operasi besar-besaran ini menandai salah satu kasus terbesar dari pelanggaran hak anak di negara ini.
Pihak kepolisian Malaysia, bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak dan badan-badan terkait, melancarkan serangkaian razia dan penyelidikan setelah menerima laporan yang mengkhawatirkan mengenai kondisi di panti asuhan tersebut. Penyelidikan awal mengungkapkan adanya bukti substansial mengenai pelecehan seksual yang dilakukan oleh beberapa orang dewasa di panti asuhan.
Menurut juru bicara Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Ahmad Faizal, “Kami terkejut dan sangat prihatin dengan temuan ini. Upaya penyelamatan ini dilakukan demi melindungi hak dan kesejahteraan anak-anak yang menjadi korban. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pelaku akan mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.”
Panti asuhan tersebut, yang dikenal sebagai Panti Asuhan Harapan, telah beroperasi selama lebih dari dua dekade dan awalnya dikenal sebagai lembaga yang menyediakan tempat yang aman bagi anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, pengawasan dan audit yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan adanya dugaan pelanggaran serius di dalamnya.
Para korban, yang terdiri dari anak-anak usia 5 hingga 17 tahun, kini berada di bawah perlindungan pihak berwenang dan mendapatkan bantuan medis serta psikologis. Pemerintah Malaysia berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada anak-anak tersebut dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Kementerian Sosial Malaysia juga telah memulai proses penutupan panti asuhan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap lembaga-lembaga sejenis untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Menteri Sosial, Siti Zubaidah, mengatakan, “Kesejahteraan anak-anak adalah prioritas utama kami. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memperbaiki sistem perlindungan anak dan mencegah pelanggaran hak anak di masa depan.”
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan lembaga internasional, dengan banyak pihak yang mendesak agar tindakan hukum diambil untuk memastikan keadilan bagi para korban. Organisasi hak anak dan aktivis mendesak agar pemerintah Malaysia memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap panti asuhan serta lembaga-lembaga yang mengelola anak-anak.
Kepolisian Malaysia berjanji akan terus menyelidiki kasus ini dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam kejahatan ini. Masyarakat diimbau untuk memberikan dukungan dan melaporkan jika mengetahui adanya kasus serupa di lingkungan mereka.