Reaksi China Terhadap Gencatan Senjata Israel-Hamas yang Didukung oleh Amerika Serikat

- Jurnalis

Kamis, 16 Januari 2025 - 20:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dengan seruan gencatan senjata dan kritik terhadap kebijakan AS, China berusaha untuk memperkuat perannya dalam diplomasi global dan menunjukkan dukungannya terhadap hak-hak Palestina

Dengan seruan gencatan senjata dan kritik terhadap kebijakan AS, China berusaha untuk memperkuat perannya dalam diplomasi global dan menunjukkan dukungannya terhadap hak-hak Palestina

JAKARTA, koranmetro.com – Dalam konteks meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas, China telah mengambil posisi yang jelas dengan menyerukan gencatan senjata. Diplomat senior Tiongkok, Wang Yi, menekankan pentingnya menghentikan kekerasan dan mengakhiri “hukuman kolektif” terhadap rakyat Palestina. Pernyataan ini mencerminkan komitmen China untuk berperan sebagai perantara perdamaian dalam konflik yang berkepanjangan ini juga menjadi sorotan, terutama terkait dengan dukungan AS terhadap Israel. China mengkritik penolakan Perdana Menteri Israel

Baca Juga :  Pemakaman Korban Pembajakan Kereta di Pakistan, Tragedi yang Mengguncang Negara

Benjamin Netanyahu, terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menyatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya keinginan untuk mencapai perdamaian. ada kemungkinan bahwa China memanfaatkan situasi ini untuk menyebarkan narasi anti-Amerika dan meningkatkan sentimen pro-Palestina di kalangan negara-negara lain. Ini menunjukkan bahwa reaksi China tidak hanya berfokus pada penyelesaian konflik, tetapi juga pada penguatan posisi diplomatiknya di arena internasional.

Baca Juga :  Israel Bunuh Komandan Unit Rudal Hizbullah di Beirut

Dengan seruan gencatan senjata dan kritik terhadap kebijakan AS, China berusaha untuk memperkuat perannya dalam diplomasi global dan menunjukkan dukungannya terhadap hak-hak Palestina. Ini adalah langkah strategis yang dapat mempengaruhi dinamika geopolitik di kawasan tersebut.

Berita Terkait

Rusia-Belarus Latihan Simulasi Serangan Nuklir, Negara NATO Panik
Ribuan Warga Turki Unjuk Rasa Desak Erdogan Mundur, Ada Apa?
Menteri Nepal Kabur Tinggalkan Istri yang Lumpuh, Ditolong Pedemo
Charlie Kirk, Influencer Pendukung Trump, Tewas dalam Penembakan di Acara Kampus
Ketegangan Diplomatik, Qatar dan AS Pasca-Serangan Israel di Doha
Aturan Diperketat, Singapura Sita 1.500 Vape dalam 4 Hari
China Ungkap J-20S, Inovasi Jet Siluman Dua Kursi Pertama di Dunia
Rencana Gila Trump, Gaza Dijadikan Pusat Wisata, Warga Diimingi US$ 5.000
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 19:17 WIB

Rusia-Belarus Latihan Simulasi Serangan Nuklir, Negara NATO Panik

Senin, 15 September 2025 - 16:53 WIB

Ribuan Warga Turki Unjuk Rasa Desak Erdogan Mundur, Ada Apa?

Jumat, 12 September 2025 - 19:29 WIB

Menteri Nepal Kabur Tinggalkan Istri yang Lumpuh, Ditolong Pedemo

Kamis, 11 September 2025 - 18:52 WIB

Charlie Kirk, Influencer Pendukung Trump, Tewas dalam Penembakan di Acara Kampus

Rabu, 10 September 2025 - 13:12 WIB

Ketegangan Diplomatik, Qatar dan AS Pasca-Serangan Israel di Doha

Berita Terbaru

Rusia dan Belarus baru-baru ini menggelar latihan militer gabungan besar bernama Zapad-2025 yang termasuk simulasi penggunaan senjata nuklir taktis, memicu kepanikan di kalangan negara anggota NATO.

INTERNASIONAL

Rusia-Belarus Latihan Simulasi Serangan Nuklir, Negara NATO Panik

Rabu, 17 Sep 2025 - 19:17 WIB

Di Turki, ribuan warga dan mahasiswa turun ke jalan-jalan dalam serangkaian demonstrasi besar menuntut Presiden Recep Tayyip Erdogan mundur.

INTERNASIONAL

Ribuan Warga Turki Unjuk Rasa Desak Erdogan Mundur, Ada Apa?

Senin, 15 Sep 2025 - 16:53 WIB