JAKARTA, koranmetro.com – Dalam konteks meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas, China telah mengambil posisi yang jelas dengan menyerukan gencatan senjata. Diplomat senior Tiongkok, Wang Yi, menekankan pentingnya menghentikan kekerasan dan mengakhiri “hukuman kolektif” terhadap rakyat Palestina. Pernyataan ini mencerminkan komitmen China untuk berperan sebagai perantara perdamaian dalam konflik yang berkepanjangan ini juga menjadi sorotan, terutama terkait dengan dukungan AS terhadap Israel. China mengkritik penolakan Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu, terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menyatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya keinginan untuk mencapai perdamaian. ada kemungkinan bahwa China memanfaatkan situasi ini untuk menyebarkan narasi anti-Amerika dan meningkatkan sentimen pro-Palestina di kalangan negara-negara lain. Ini menunjukkan bahwa reaksi China tidak hanya berfokus pada penyelesaian konflik, tetapi juga pada penguatan posisi diplomatiknya di arena internasional.
Dengan seruan gencatan senjata dan kritik terhadap kebijakan AS, China berusaha untuk memperkuat perannya dalam diplomasi global dan menunjukkan dukungannya terhadap hak-hak Palestina. Ini adalah langkah strategis yang dapat mempengaruhi dinamika geopolitik di kawasan tersebut.