JAKARTA, koranmetro.com – Dalam sebuah aksi yang mengejutkan, kelompok militan Hizbullah telah meluncurkan serangan terhadap markas intelijen Israel di Tel Aviv hari ini. Serangan ini terjadi pada pagi hari dan dilaporkan melibatkan serangkaian roket yang diluncurkan dari wilayah Lebanon.
Menurut sumber keamanan Israel, serangan tersebut berhasil mengenai beberapa bangunan di kompleks intelijen, mengakibatkan kerusakan yang signifikan. Meski tidak ada laporan resmi mengenai jumlah korban, saksi mata melaporkan bahwa situasi di lokasi serangan sangat chaos, dengan sirene peringatan berbunyi dan warga di sekitar panik.
Juru bicara Hizbullah mengklaim bahwa serangan ini adalah balasan terhadap serangkaian serangan udara Israel di wilayah Lebanon yang telah menewaskan beberapa anggota mereka. Mereka menekankan bahwa serangan ini adalah bagian dari upaya untuk membela kedaulatan Lebanon dan memberikan pesan tegas kepada Israel bahwa mereka tidak akan dibiarkan bertindak semena-mena.
Pemerintah Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden ini, namun sumber-sumber di militer menyebutkan bahwa mereka sedang melakukan evaluasi situasi dan mempersiapkan langkah-langkah tanggapan yang tepat.
Serangan ini menambah ketegangan yang sudah tinggi antara kedua belah pihak, yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Dalam beberapa bulan terakhir, konflik di perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat, dengan kedua pihak terlibat dalam bentrokan sporadis.
Warga Tel Aviv diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas setempat. Keadaan darurat telah diumumkan, dan pihak keamanan sedang meningkatkan pengawasan di seluruh area kota untuk mencegah kemungkinan serangan susulan.
Para analis memperkirakan bahwa situasi ini dapat memicu eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah lama berlangsung antara Israel dan Hizbullah, dengan potensi dampak yang lebih luas di kawasan tersebut.
Pihak internasional juga mulai memperhatikan perkembangan ini, dengan beberapa negara menyerukan penenangan dan dialog untuk menghindari perang yang lebih besar.