Ibu Lady Diduga Intimidasi Mahasiswa Koas Terkait Jadwal Jaga

- Jurnalis

Sabtu, 14 Desember 2024 - 19:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya menangani isu intimidasi dan kekerasan di lingkungan pendidikan, serta perlunya dukungan bagi mahasiswa untuk menghadapi situasi yang tidak adil

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya menangani isu intimidasi dan kekerasan di lingkungan pendidikan, serta perlunya dukungan bagi mahasiswa untuk menghadapi situasi yang tidak adil

JAKARTA, koranmetro.com – Kasus intimidasi yang melibatkan mahasiswa koas di Palembang kembali mencuat ke publik. Seorang dokter koas bernama Luthfi menjadi korban penganiayaan yang diduga dipicu oleh protes dari rekannya, Lady Aurellia Pramesti, terkait jadwal jaga yang tidak sesuai. Lady mengeluhkan penjadwalan yang mengharuskannya berjaga pada malam Tahun Baru, dan setelah mengadu kepada ibunya, Sri Meiliana, situasi semakin memanas.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan, setelah Lady mengungkapkan ketidakpuasannya mengenai jadwal jaga, ibunya mengajak Luthfi untuk bertemu di sebuah restoran. Pertemuan tersebut berujung pada penganiayaan, di mana Luthfi diserang oleh sopir ibunya. Kejadian ini terjadi di Istoria Cafe, dan menjadi viral di media sosial, menarik perhatian banyak pihak mengenai dinamika kekuasaan dan intimidasi di lingkungan pendidikan kedokteran.

Baca Juga :  Ali Syakieb, Retret Kepala Daerah dan Rencana Wakil Menyusul
Reaksi dan Dampak

Kasus ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa kedokteran. Banyak yang mengecam tindakan intimidasi dan penganiayaan yang dianggap mencoreng citra profesi medis jpbos4d. Ayah Luthfi juga meminta agar pelaku dihukum dan keadilan ditegakkan, menegaskan pentingnya perlindungan bagi mahasiswa dalam menjalani pendidikan mereka.

Baca Juga :  Wamendagri Ajak Rumah Sakit Kolaborasi dengan Dinas Dukcapil untuk Penerbitan Akta Kelahiran

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya menangani isu intimidasi dan kekerasan di lingkungan pendidikan, serta perlunya dukungan bagi mahasiswa untuk menghadapi situasi yang tidak adil.

Berita Terkait

KPK Larang Eks Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono Bepergian ke Luar Negeri
Roy Suryo Absen Pemeriksaan dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
Total Peserta Retret Kepala Daerah Gelombang Dua 84 Orang
Evakuasi WNI dari Iran via Jalur Darat, Respons Cepat di Tengah Konflik
Suara Etik Indonesia di Tengah Krisis Israel-Iran, Diplomasi Perdamaian dan Stabilitas Global
KPK Periksa Lima Saksi Terkait Dugaan Pemerasan Izin Tenaga Kerja Asing di Kemenaker
Prabowo Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Singapura, Perkuat Hubungan Bilateral
Hakim Djuyamto Serahkan Uang Suap Vonis Lepas CPO Rp2 M ke Kejagung
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:41 WIB

Roy Suryo Absen Pemeriksaan dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:21 WIB

Total Peserta Retret Kepala Daerah Gelombang Dua 84 Orang

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:28 WIB

Evakuasi WNI dari Iran via Jalur Darat, Respons Cepat di Tengah Konflik

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:44 WIB

Suara Etik Indonesia di Tengah Krisis Israel-Iran, Diplomasi Perdamaian dan Stabilitas Global

Senin, 16 Juni 2025 - 15:37 WIB

KPK Periksa Lima Saksi Terkait Dugaan Pemerasan Izin Tenaga Kerja Asing di Kemenaker

Berita Terbaru

Arsenal akhirnya resmi mengumumkan transfer Martin Zubimendi dari Real Sociedad pada bursa transfer musim panas ini.

Liga Inggris

Arsenal Resmi Umumkan Transfer Martin Zubimendi dari Real Sociedad

Minggu, 6 Jul 2025 - 19:59 WIB

Pemerintah Belanda menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan penggunaan senjata kimia secara masif oleh Rusia dalam konflik di Ukraina.

INTERNASIONAL

Belanda Sebut Rusia Gunakan Senjata Kimia Secara Masif di Ukraina

Sabtu, 5 Jul 2025 - 20:02 WIB