JAKARTA, koranmetro.com – Wakil Wali Kota Cimahi mengungkapkan keprihatinannya terhadap menurunnya investasi di daerah tersebut. Menurutnya, salah satu faktor yang diduga berkontribusi terhadap penurunan minat investor adalah maraknya aksi premanisme yang mengganggu iklim usaha.
Dalam pernyataannya, Wakil Wali Kota menjelaskan bahwa beberapa pengusaha dan calon investor mengeluhkan adanya tekanan dari kelompok tertentu yang menghambat kelancaran bisnis mereka. Ancaman dan pungutan liar yang terjadi di sejumlah sektor dinilai membuat investor enggan menanamkan modalnya di Cimahi. Hal ini berdampak langsung pada perlambatan pertumbuhan ekonomi daerah, yang seharusnya bisa meningkat dengan adanya investasi baru.
Data yang dihimpun dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, angka investasi di Cimahi mengalami penurunan signifikan. Beberapa proyek yang sebelumnya direncanakan bahkan tertunda atau batal akibat ketidakpastian lingkungan usaha.
Pemerintah Kota Cimahi berjanji akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini. Koordinasi dengan aparat penegak hukum dan berbagai pihak terkait terus dilakukan guna menciptakan situasi yang lebih kondusif bagi dunia usaha. Selain itu, Pemkot juga akan memperkuat kebijakan perlindungan bagi investor agar mereka merasa aman dan nyaman dalam menjalankan bisnis di Cimahi.
Masyarakat dan pelaku usaha pun diimbau untuk melaporkan segala bentuk gangguan atau intimidasi yang dapat menghambat investasi. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan iklim investasi yang sehat demi kemajuan daerah.