PDN Diretas, Kabareskrim “Ransomware” Bukan Hal Mudah Ditangani

- Jurnalis

Senin, 15 Juli 2024 - 15:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Wahyu Widada di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/7/2024)

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Wahyu Widada di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/7/2024)

JAKARTA, koranmetro.com –  Kabareskrim, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, menyatakan bahwa penanganan serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) bukanlah hal yang mudah. Ransomware adalah jenis serangan siber di mana peretas mengenkripsi data dan meminta tebusan agar data tersebut dapat dikembalikan. Serangan ransomware terhadap PDN telah menyebabkan gangguan pada layanan instansi pemerintah, termasuk sistem keimigrasian. 

PDN, singkatan dari Pusat Data Nasional, adalah server sistem elektronik yang digunakan untuk menyimpan data nasional. Server PDN berperan dalam menyimpan, mengolah, dan memulihkan data yang terintegrasi dengan pusat data instansi pemerintah pusat dan daerah. PDN tidak hanya berisi data instansi pemerintah, tetapi juga data publik seperti data kependudukan, data kesehatan, dan data keuangan. 

Baca Juga :  KKP Ungkap Segel Pagar Laut yang Membingungkan di Tangerang

Serangan ransomware terhadap PDN telah menimbulkan dampak yang signifikan. Kelompok peretas yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut telah meminta maaf dan berjanji akan memberikan kunci untuk membuka akses data-data penting pemerintah yang dienkripsi di fasilitas PDN secara cuma-cuma. Namun, pemulihan layanan dan pemulihan data yang terkena serangan ransomware tidaklah mudah dan membutuhkan waktu.

Kabareskrim menekankan pentingnya keamanan siber dan perlindungan data di Indonesia. Serangan ransomware terhadap PDN menunjukkan bahwa masih ada kerentanan dalam sistem keamanan di instansi pemerintah. Kabareskrim juga menyatakan bahwa penanganan serangan ransomware memerlukan komitmen dan langkah-langkah yang tepat dari pemerintah.

Meskipun kelompok peretas ransomware telah meminta maaf dan berjanji akan memberikan kunci pembuka data yang terenkripsi, penanganan serangan ransomware dan pemulihan data yang terkena serangan tetap merupakan tugas yang kompleks dan memerlukan upaya yang serius dari pihak berwenang 

Baca Juga :  Kuasa Hukum Hasto, Untuk Pertama Kalinya KPK Terbitkan Empat Sprindik dalam Satu Perkara!

Kesimpulan

Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional PDN merupakan masalah serius yang mempengaruhi layanan instansi pemerintah di Indonesia. Kebareksrim menyatakan bahwa penanganan serangan ransomware bukanlah hal yang mudah. Keamanan siber dan perlindungan data menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh pemerintah. Meskipun kelompok peretas ransomware telah meminta maaf dan berjanji akan memberikan kunci pembuka data, pemulihan layanan dan pemulihan data yang terkena serangan memerlukan waktu dan upaya yang serius.

Berita Terkait

Meme Jokowi-Prabowo, Cerminan Krisis Kebebasan Berekspresi di Indonesia
Mahasiswi ITB Ditetapkan Polisi Sebagai Tersangka Terkait Meme Prabowo-Jokowi
Penyidik KPK, Keterangan Saeful Bahri, Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
BGN Tingkatkan Pelatihan Petugas Dapur MBG Pasca-Insiden Keracunan
Skema Pengoplosan Elpiji Subsidi, Peran Oknum Sales dalam Pengumpulan Bahan Baku
Solidaritas untuk Prabowo: Agum-Wiranto dan Purnawirawan TNI-Polri Berkumpul
19 Narapidana yang Terjerat Miras Oplosan Kembali ke Lapas Bukittinggi
Rasio Penerimaan RI 2025 Diprediksi Anjlok Menurut Bank Dunia, Utang Menjadi Problematika
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:01 WIB

Meme Jokowi-Prabowo, Cerminan Krisis Kebebasan Berekspresi di Indonesia

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:02 WIB

Mahasiswi ITB Ditetapkan Polisi Sebagai Tersangka Terkait Meme Prabowo-Jokowi

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:32 WIB

Penyidik KPK, Keterangan Saeful Bahri, Uang Suap Harun Masiku dari Hasto

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:57 WIB

BGN Tingkatkan Pelatihan Petugas Dapur MBG Pasca-Insiden Keracunan

Senin, 5 Mei 2025 - 14:31 WIB

Skema Pengoplosan Elpiji Subsidi, Peran Oknum Sales dalam Pengumpulan Bahan Baku

Berita Terbaru

Aplikasi & OS

HarmonyOS NEXT, Sistem Operasi Independen dari Huawei

Senin, 12 Mei 2025 - 20:23 WIB

Gencatan senjata antara India dan Pakistan yang diumumkan pada Sabtu (10/5) kembali diuji setelah terjadi baku tembak di sepanjang Line of Control (LoC) di wilayah Kashmir.

INTERNASIONAL

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:40 WIB