Rusia, China, dan Iran Bakal Gelar Latihan Militer Bersama, Menguatnya Aliansi Tiga Negara

- Jurnalis

Minggu, 9 Maret 2025 - 20:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

hubungan militer antara Rusia, China, dan Iran semakin mendalam dengan diumumkannya rencana untuk menggelar latihan militer bersama yang akan melibatkan pasukan dari ketiga negara tersebut.

hubungan militer antara Rusia, China, dan Iran semakin mendalam dengan diumumkannya rencana untuk menggelar latihan militer bersama yang akan melibatkan pasukan dari ketiga negara tersebut.

JAKARTA, koranmetro.com – hubungan militer antara Rusia, China, dan Iran semakin mendalam dengan diumumkannya rencana untuk menggelar latihan militer bersama yang akan melibatkan pasukan dari ketiga negara tersebut. Latihan ini menandai puncak dari kolaborasi yang terus berkembang antara negara-negara besar ini, yang memiliki pengaruh signifikan di kawasan masing-masing. Peristiwa ini menjadi sorotan internasional, mengingat dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.

Latar Belakang Kerjasama Militer Rusia, China, dan Iran

Kerjasama antara Rusia, China, dan Iran bukanlah hal yang baru. Ketiga negara ini telah lama saling mendukung di berbagai bidang, termasuk ekonomi, energi, dan militer. Sebagai negara dengan kepentingan yang saling berkaitan, mereka telah memperkuat aliansi mereka terutama dalam menghadapi tekanan dari negara-negara Barat, termasuk sanksi dan isolasi internasional. Latihan militer bersama ini mencerminkan kedekatan hubungan mereka yang semakin erat, khususnya dalam aspek pertahanan.

Rusia dan China, yang telah lama menjadi mitra strategis, saling berbagi kepentingan dalam menjaga kestabilan di kawasan Asia dan Eropa. Sementara itu, Iran, yang memiliki posisi strategis di Timur Tengah, berfungsi sebagai kunci penting dalam pengaruh regional dan menghadapi tantangan dari kekuatan-kekuatan Barat. Latihan militer bersama ini juga akan menunjukkan kekuatan mereka dalam menjaga kawasan masing-masing.

Tujuan Latihan Militer Bersama

Latihan militer yang akan dilaksanakan oleh Rusia, China, dan Iran bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara pasukan militer ketiga negara. Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang untuk menguji kemampuan pasukan dalam menghadapi ancaman yang kompleks dan dinamis. Beberapa tujuan utama dari latihan ini antara lain:

  1. Meningkatkan Kerjasama Militer: Salah satu tujuan utama dari latihan ini adalah memperkuat kerjasama militer antar ketiga negara. Latihan bersama akan mencakup berbagai skenario yang melibatkan operasi gabungan, koordinasi logistik, dan komunikasi antara angkatan bersenjata masing-masing negara.

  2. Pengujian Taktik Pertahanan: Dalam latihan ini, ketiga negara akan menguji berbagai taktik dan strategi pertahanan yang dapat diterapkan dalam situasi perang modern. Ini termasuk pengembangan kemampuan serangan darat, udara, dan laut yang lebih terintegrasi.

  3. Meningkatkan Kemampuan dalam Menghadapi Ancaman Global: Dengan meningkatnya ketegangan global dan ancaman terorisme internasional, latihan militer ini juga akan memberikan kesempatan bagi ketiga negara untuk memperkuat posisi mereka dalam menghadapi ancaman tersebut, baik secara langsung maupun melalui kerjasama multilateral.

Baca Juga :  Banjir Terjang Utara Filipina, 1 Kota Terancam Hilang dari Peta

Implikasi Geopolitik Latihan Militer Bersama

Latihan militer bersama Rusia, China, dan Iran membawa dampak besar dalam konteks geopolitik internasional. Dengan ketiga negara tersebut menunjukkan kekuatan bersama, banyak pihak yang mulai memperhatikan dinamika baru yang bisa mempengaruhi keseimbangan kekuatan global. Berikut beberapa implikasi yang mungkin timbul akibat latihan ini:

  1. Tantangan bagi Kekuatan Barat: Aliansi yang semakin kuat antara Rusia, China, dan Iran dipandang sebagai tantangan langsung terhadap dominasi militer negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Latihan bersama ini bisa menjadi sinyal bahwa ketiga negara tersebut siap mempertahankan kepentingan mereka, bahkan jika itu berlawanan dengan kebijakan negara-negara Barat.

  2. Pengaruh di Kawasan Timur Tengah: Iran, yang memiliki pengaruh besar di Timur Tengah, mungkin akan semakin memperkuat posisinya dengan bantuan militer dari Rusia dan China. Latihan ini bisa meningkatkan kemampuan militer Iran dalam menghadapi tantangan dari negara-negara seperti Israel, Arab Saudi, dan negara-negara lain yang berafiliasi dengan Barat di kawasan tersebut.

  3. Menanggapi Ketegangan di Laut China Selatan: China, yang terlibat dalam sengketa di Laut China Selatan, juga dapat memanfaatkan latihan militer ini untuk memperkuat klaim wilayahnya. Kehadiran Rusia sebagai mitra militer dalam latihan ini akan memberikan China dukungan strategis yang lebih besar, yang dapat mengubah dinamika di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga :  Gelombang Panas Ekstrem Terpa China Hinggan Menjadi Rekor Baru

Reaksi Dunia Internasional

Latihan militer bersama antara Rusia, China, dan Iran diperkirakan akan memicu berbagai reaksi dari negara-negara lain. Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya kemungkinan besar akan mengeluarkan peringatan atau kecaman atas aliansi yang semakin dekat ini, mengingat bahwa ketiga negara tersebut dianggap sebagai rival geopolitik utama di banyak kawasan.

Beberapa negara Eropa mungkin juga akan mengungkapkan kekhawatiran atas potensi eskalasi ketegangan global yang dapat timbul akibat latihan ini. Di sisi lain, negara-negara yang lebih condong pada China atau Rusia, seperti negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), mungkin akan mendukung langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk menyeimbangkan pengaruh kekuatan besar lainnya.

Rencana latihan militer bersama yang melibatkan Rusia, China, dan Iran menunjukkan adanya peningkatan kerjasama strategis antara ketiga negara ini di bidang pertahanan. Latihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer masing-masing negara, tetapi juga sebagai simbol dari aliansi yang semakin kuat dalam menghadapi tantangan global. Geopolitik global diperkirakan akan semakin terpengaruh dengan adanya latihan ini, yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri negara-negara besar, khususnya Amerika Serikat dan sekutunya. Oleh karena itu, dunia internasional perlu memperhatikan dinamika ini untuk memahami potensi perubahan dalam peta kekuatan global.

Berita Terkait

Bisakah NATO Bertahan Tanpa Dukungan AS di Bawah Kepemimpinan Trump?
Tentara Israel Bakar Masjid Bersejarah Al-Nasser di Tepi Barat, Serangan Terhadap Warisan Budaya Palestina
Aksi Heroik Penumpang Jetstar, Gagalkan Remaja Bersenjata di Bandara
Pertama Sejak 2010, Narapidana di AS Dieksekusi Mati
OKI Tolak Rencana Trump Ambil Alih dan Usir Penduduk Gaza
Penemuan Bom Diduga Sisa Perang Dunia II di Jalur Rel Perancis
AS Menarik Diri dari Pendanaan untuk RI, Vietnam, dan Afrika Selatan dalam Upaya Meninggalkan Batu Bara
Putin Mengucapkan Terima Kasih kepada Pemimpin Junta Myanmar Setelah Menerima 6 Ekor Gajah
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 9 Maret 2025 - 22:09 WIB

Bisakah NATO Bertahan Tanpa Dukungan AS di Bawah Kepemimpinan Trump?

Minggu, 9 Maret 2025 - 20:26 WIB

Rusia, China, dan Iran Bakal Gelar Latihan Militer Bersama, Menguatnya Aliansi Tiga Negara

Minggu, 9 Maret 2025 - 20:22 WIB

Tentara Israel Bakar Masjid Bersejarah Al-Nasser di Tepi Barat, Serangan Terhadap Warisan Budaya Palestina

Sabtu, 8 Maret 2025 - 21:48 WIB

Aksi Heroik Penumpang Jetstar, Gagalkan Remaja Bersenjata di Bandara

Sabtu, 8 Maret 2025 - 19:41 WIB

Pertama Sejak 2010, Narapidana di AS Dieksekusi Mati

Berita Terbaru

Dalam sebuah forum yang berlangsung di Tokyo, mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan keprihatinannya mengenai kemunduran demokrasi yang terjadi tidak hanya di Indonesia,

NASIONAL

SBY Soroti Kemunduran Demokrasi dalam Forum di Tokyo

Minggu, 9 Mar 2025 - 22:55 WIB